Chances are when said and done Who'll be the lucky ones Who make it all the way? Though you say I could be your answer Nothing lasts forever No matter how it feels today Chances are we´ll find a new equation Chances roll away from me Chances are all they hope to be
Don't get me wrong I'd never say never Cause though love can change the weather No act of God can pull me away from you
I´m just a realistic man A bottle filled with shells and sand Afraid to love beyond what I can lose when it comes to you And though I see us through yeah
Chances are we´ll find two destinations Chances roll away from me Still chances are more than expectations The possibilities Over me Eight to five, two to one Lay your money on the sun until you crash what have you done? Is there a better bet than love? What you are is what you breathe You gotta cry before you sing
Chances chances
Chances lost are hopes torn up pages Maybe this time Chances are we´ll be the combination Chances come and carry me Chances are waiting to be taken And I can see Chances are the fascination Chances won't escape from me Chances are only what we make them And all I need...
Maaf andai perbincangan kali ini agak sensitif bagi sesetengah orang, bukan niat mengata atau mahu mencetuskan provokasi, sekadar meluahkan dan mahu berkongsi sedikit pandangan dan mungkin, menambah tanda tanya.^_^
Seingat saya, ketika saya masih kanak-kanak, purdah biasanya dipakai oleh muslimah yang berpegang teguh kepada agama, sering hadiri majlis ilmu, aktif berdakwah dan sebagainya. Persepsi saya ketika itu, orang yang berpurdah ni alim-alim belaka.
Menginjak alam dewasa, saya kemudiannya faham serba sedikit tentang kenapa purdah perlu dipakai oleh muslimah. Antaranya adalah untuk menutup kecantikan, agar tidak menaikkan rasa syahwat muslimin yang memandang, agar tidak mencetuskan fitnah dan agar para muslimin sekitarnya dapat menjaga pandangan mata. Demikian lebih kurang.
Dewasa ini pula, persepsi saya terhadap pemakaian purdah sekali lagi berubah. Kenapa mereka memakai purdah? Kenapa orang yang memakai purdah sering dipandang serong, disalah ertikan kononnya extremis. Malahan ada yang sampai menimbulkan fitnah. Naauzubillah himinzalik.
Penyalahgunaan Purdah?
Hairan, sepatutnya purdah digunakan untuk menutup kecantikan diri, agar tidak menaikkan rasa ghairah muslimin yang memandang, maka sepatutnya, gadis yang cantik (sangat cantik) sahaja yang perlu memakai purdah. Tapi sebaliknya, seorang gadis yang dikurniakan sepasang mata yang cantik, tetapi mulut atau hidung yang kurang cantik, menutup bahagian yang dirasakannya kurang cantik agar dapat menyerlahkan sebahagian matanya yang cantik. Ini bagaimana?
Ada pula yang berbaju ketat, tidak menutup dada malahan menampakkan bentuk bahagian dada, tetapi memakai purdah. Untuk apa purdah dipakai? Sebagai pelengkap kecantikan? Sebagai aksesori tambahan? Atau untuk menarik perhatian mata-mata muslimin? Untuk apa? Ini pula bagaimana?
Tidak ketinggalan, ada juga yang memakai purdah, kononnya agar lebih dipandang tinggi, dipandang alim. Sedangkan situasinya tidak mewajibkan dia memakai purdah, memudaratkan dirinya, malahan mampu mencetuskan rasa tidak senang masyarakat di sekelilingnya, mencetuskan fitnah, dituduh extremis sehingga mengancam akidahnya. Ini pula bagaimana?
Selain itu, ada juga yang memakai purdah, semata-mata untuk bergambar kemudian diletakkan di blog, laman facebook atau friendster, dengan renungan mata yang menggoda. Menarik perhatian orang yang melihat. Dan ini pula bagaimana?
Batasan Aurat Wanita
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Leher dan rambutnya adalah aurat di hadapan lelaki ajnabi (bukan mahram) walaupun sehelai. Pendek kata, dari hujung rambut sampai hujung kaki kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup.
Hal ini berlandaskan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya.” [TMQ An-Nur (24):31].
Yang di maksud “wa laa yubdiina ziinatahunnaa” (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah "wa laa yubdiina mahalla ziinatahinnaa", maksudnya janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan. [Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur`an, Juz III hal.316].
“Wahai Nabi, katakan kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka.”(Surah Al-Ahzab ayat 59)
Ummu ‘Athiyah pernah berkata: Rasullullah saw memerintahkan kami – baik ia budak wanita, wanita haid, ataupun wanita perawan – agar keluar(menuju lapangan) pada Hari Raya Aidilfitri dan Aidiladha. Bagi para wanita yang sedang haid diperintahkan untuk menjauhi dari tempat solat, namun tetap menyaksikan kebaikan dan seruan atas kaum muslim. Aku lantas berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang diantara kami tidak memiliki jilbab.” Rasulullah pun menjawab, “Hendaklah saudaranya meminjamkan jilbabnya kepadanya.”
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka;
dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka atau saudara-saudara mereka atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam atau hamba-hamba mereka atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan
dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya." (Surah An Nur: ayat 31)
Allah SWT berfirman :
" Wahai anak Adam, telah kami turunkan buat kamu pakaian yang boleh menutup aurat-aurat kamu dan untuk perhiasan" ( Al-A'raf : 26)
Dalil lain yang menunjukkan seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan ialah sabda Rasulullah kepada Asma’ binti Abu Bakar,
“Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidh) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR Abu Dawud] Jadi, berdasarkan petikan ayat quran dan hadis-hadis di atas, sejauh manakah kewajaran kita untuk memakai purdah?Renung-renungkan dan mohon ditegur andai saya ada salah dan silap. Wallahua'alam.
::Diambil Daripada dan berkongsi bersama-sama daripada www.semu2comel.blogspot.com::
How many love can be deep? How many person are willing to wait? After losing, then just realize, recalling near the arrangement A scene after scene conversation performing our future on the stage. Await, is actually a kind of pain once the person we deeply love is gone. its me who dont dare to neglect the love you give to me Now I only want to be back to the first time dont wish to let you cry anymore After loneliness, only you can accompany me Now I only want to be back to the initial time I know you still love me the beloved you would you please hold my hand tightly would you please take a look at me please look at me, who need you a part of traditional opera only want you to turn back..
Memorializing Events in the Battle of Balaclava, October 25, 1854 Written 1854
Half a league half a league, Half a league onward, All in the valley of Death Rode the six hundred: 'Forward, the Light Brigade! Charge for the guns' he said: Into the valley of Death Rode the six hundred.
'Forward, the Light Brigade!' Was there a man dismay'd ? Not tho' the soldier knew Some one had blunder'd: Theirs not to make reply, Theirs not to reason why, Theirs but to do & die, Into the valley of Death Rode the six hundred.
Cannon to right of them, Cannon to left of them, Cannon in front of them Volley'd & thunder'd; Storm'd at with shot and shell, Boldly they rode and well, Into the jaws of Death, Into the mouth of Hell Rode the six hundred.
Flash'd all their sabres bare, Flash'd as they turn'd in air Sabring the gunners there, Charging an army while All the world wonder'd: Plunged in the battery-smoke Right thro' the line they broke; Cossack & Russian Reel'd from the sabre-stroke, Shatter'd & sunder'd. Then they rode back, but not Not the six hundred.
Cannon to right of them, Cannon to left of them, Cannon behind them Volley'd and thunder'd; Storm'd at with shot and shell, While horse & hero fell, They that had fought so well Came thro' the jaws of Death, Back from the mouth of Hell, All that was left of them, Left of six hundred.
When can their glory fade? O the wild charge they made! All the world wonder'd. Honour the charge they made! Honour the Light Brigade, Noble six hundred!
Saya bukanlah kaki pancing, memang tak suka memancing kerana saya bukanlah spesies manusia yang boleh bertahan dan bersabar dengan duduk tanpa berbuat apa-apa. Walau apa pun, saya mengagumi mereka yang mempunyai hobi memancing. Unik!
Sekali sekala pernah baca di majalah joran atau terdengar perbualan kaki pancing, " Umpan yang digunakan mesti bergantung kepada ikan sasaran". Ada ikan yang suka makan cacing, ada yang suka makan anak ikan, ada yang suka katak, dedak dan sebagainya. Itu lebih kurang. Intro.
Persoalan yang ingin saya bangkitkan kali ini adalah teknik mengurat juga berbeza, bergantung kepada 'mangsa sasaran'.
Jika gadis bohsia, memadai dengan diajak bonceng motor, dibawa ronda satu bandar dan dibelanja makan burger, maka sudah boleh dijadikan gulfren dan boleh berbuat apa saja sesuai dengan definasi 'kekasih' bagi mereka.
Berbeza pula dengan gadis yang berpendidikan tinggi, mereka lebih mengutamakan pasangan yang 'gentleman', mempunyai masa depan yang cerah dan berpenampilan menarik. Cara megnurat pula berbeza, dimulakan dengan sms/ym/emel kemudian bila dah isyarat lampu hijau menyala baru boleh diajak berbual di telefon, keluar makan-makan dan sebagainya.
Bagi yang bertudung labuh, yang lebih islamik pula lain sikit caranya.
Kononnya golongan ini kebanyakannya menolak couple dan menjaga pergaulan antara berlainan jantina. Jadi, nak mengurat golongan ini memerlukan pendekatan yang berbeza tapi tidak bermakna mustahil. Ada juga dikalangan mereka yang bercinta, kononnya 'couple islamik'. Cara mengurat golongan ini mungkin tidak memerlukan kata-kata atau tulisan, tapi lebih kepada tindakan dan sikap yang ditonjolkan. Keperibadian yang ditonjolkan sudah mencukupi untuk membuat si gadis tertawan dan jatuh hati.
Ada yang lebih berani, menggunakan sms islamik, berunsur kata nasihat, rajin menghulurkan tangan meringankan beban si gadis, komited dengan kerja-kerja dakwah atau berkumpulan, sering bertemu dan bersua muka, lalu akhirnya membuahkan bibit-bibit cinta.
Mana yang salah, apa yang tidak kena?
Tanya diri kita sendiri, kita dalam golongan yang mana?
Lumrah, fitrah manusia diciptakan bersama nafsu dan emosi. Ingin dicintai dan mencintai. Saya sering mendapat PM dari user, berkisarkan soalan yang hampir serupa.
"Saya dah ada kekasih, kami merancang berkahwin, tapi saya dapat tahu couple itu haram, apa yang perlu saya lakukan?"
"Saya suka kat dia, tapi saya tahu couple itu haram, apa yang perlu saya lakukan?"
Memandangkan saya bukanlah ustazah apatah lagi alim ulamak, saya cuma mampu berpesan kepada mereka, jika rancangan berkahwin tu masih jauh, lebih dua tahun, kalau boleh lupakan dulu perasaan cinta itu, fokus kepada pengajian.
Tapi sekiranya mahu berkahwin dalam masa yang terdekat, teruskan sahaja apa yang ada, dan usahakan untuk percepatkan pernikahan.
Bak kata ustaz ketika forum " mak, saya nak kahwin, tapi..", katanya, jika boleh elak, lebih baik elak couple, tapi bila dah terjebak, maka pernikahan adalah penyelesaian yang terbaik.
Kita sebagai manusia, mudah jatuh hati, mudah jatuh cinta. Jika bukan begitu sebabnya kita jatuh cinta, mungkin begini pula caranya yang menyebabkan kita kecundang. Sungguh, ada banyak cara kemungkinan kita 'terpancing', jadi, pesan saya kepada adik-adik, berhati-hatilah.
Jadilah ikan yang paling susah terpancing, dan doakan agar kita dipancing oleh sang pengail yang soleh, yang menghargai dan menyayangi kita kerana Allah.
:::Diambil dan berkongsi bersama-sama daripada http:www.semut2comel.blogspot.com::
Duniawi dan akhirat mana yang penting??Kenapa manusia sekarang terlalu lalai terhadap ajaran yang sepatutnya.Tidak tahu lagi ke,dunia kita semakin hari semakin dekat dengan dunia kiamat?Mula dari Politik,Ekonomi dan sosial.Poltik rasuah semakin berleluasa hingga tidak dapat diatasi ,ekonomi semakin hari semakin tidak stabil lagi walau hakikat pihak media menyatakan stabil.Sosial semakin hari semakin teruk,kemaksiatan semakin berleluasa?dimanakah punca nya??sebenarnya adalah punca manusia diri sendiri.Kita terlalu lalai dalam keadaan di dunia,terlalu seronok dengan duniawi.Sedangkan Allah memberi peluang kita di dunia untuk menghayati keindahan yang diciptanya.Namun sekarang keaadaan sebaliknya berlaku.Tidak lagi seperti dulu.Gejala sosial,gejala politik semakin hari semakin menjadi.Seakan-akan manusia hari ini sudah tidak takut lagi terhadap ancaman-ancaman yang dijanjikan oleh Allah.
Allah SWT berfirman: Dan tinggalkanlah dosa yang nyata dan yang tersembunyi, kerana sesungguhnya orang-orang yang berusaha melakukan dosa, mereka akan dibalas dengan apa yang mereka telah lakukan. (al-An’aam: 120)
Kita harus ingat,Allah tidak pernah menyusahkan umatnya,tetapi umat sendiri yang menyusahkan dirinya sendiri.Kita tidak harus menyalahkan Maha Pencipta,kerana Allah Maha segala-galanya.Sebahagian manusia sanggup melakukan apa sahaja untuk mengejar pangkat dan nama di dunia ini. Seolah-olah dunia ini milik mereka.Mereka takut akan hidup miskin di dunia yang bersifat sementara tetapi mereka tidak takut akan miskin di akhirat alam yang kekal untuk mereka.Walhal,
Rasulullah SAW bersabda: “Takutlah (jauhilah) dari perkara-perkara yang diharamkan, nescaya kamu akan menjadi manusia yang paling tinggi ibadahnya. Redailah dengan pemberian Allah untuk kamu, nescaya kamu akan menjadi manusia yang paling kaya…” (riwayat Imam Ahmad dan al-Tirmidzi)
Aku ingin mengambil contoh,sepanjang aktiviti minggu perniagaan di university saya,para pelajar dikehendaki menjalan perniagaan..tetapi ada sebahagiannya melakukan tempat seperti pesta atau berkaraoke.Sehingga ada segenlitir pelajar yang berkaraoke sehingga lewat pagi.Namun aku dapat melihat kekuasaan Allah swt di mata aku sendiri,dengan sedikit tiupan angin yang diberi olehNya semuanya telah kelam kabut,khemah rosak...adakah mereka sedar atau tidak?bahawa itu adalah balasan dari Allah swt?Sayang sekali, tidak sedikit pun formula dan petua paling mujarab yang diberikan oleh Rasulullah SAW ini memberikan bekas dan kesan kepada hati mereka. Mereka dikhayalkan oleh kemabukan duniawi sehingga saban hari mereka menjadi penyumbang kepada risiko kepanasan suhu maksiat dunia ini. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri), maka tiada sesiapa pun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkan-Nya itu, dan tidak ada sesiapa pun yang dapat menolong dan melindungi mereka selain Allah. (al-Ra’d: 11)
Khemah bertebangan..
Rosak...
rugi sendiri..
Harus kita ingat, dalam memperkatakan tentang kesan-kesan negatif maksiat, kita juga harus mengetahui bahawa maksiat itu bukan sekadar maksiat zahir yang kita lakukan seperti berzina, mencuri, menzalimi orang lain, makan dari sumber yang haram, berjudi, menjual agama kerana dunia, membelakangkan hukum Allah, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah dan sebagainya.
Jiwaku Sunyi dan tenteram kerana mu Jiwaku indah kerana mu Jiwaku tenang kerana mu Jiwaku sayang kerana mu Jiwaku hanya kerana mu
Cintaku Cintaku hanya untuk mu Cintaku bukan seindah syurga Cintaku hanya bawa kamu kebahagiaan Cintaku bukan main-main Cintaku hanya untuk mu
Aku cinta pada kamu,bukan kamu cantik atau luaran,tapi cinta pada kamu ialah kamu adalah kamu apabila aku bersama dgn kamu..Sekian lama aku mencintaimu,dapatkah kamu rasa aku menyayangimu??Cinta buat aku banyak misteri disebaliknya..Disebabkan cinta ,buatku semakin matang...adakah cinta ini akan kekal selamanya??mudah-mudahan....
LEMBU: Hai anjing, apa habaq? Macam ada yg tak kena je?
ANJING: Aku tengah tension nih. Mau je aku gigit manusia tadi.
LEMBU : eh? kenapa?
ANJING: aku lalu tepi dua orang mansuia lelaki dan perempuan yg sedang berkepit. Tetiba si lelaki terperanjat dan terus melompat dan berkata “hoi anjing, pergi jauh-jauh, najis!”.
LEMBU: Ya, lah. Ko kan haram. Najis tahap berat bagi manusia. Biasalah tu.
ANJING: Kalau aku najis sekali pon, kalau dia tersentuh aku, boleh disamak. Yang dia sentuh dan raba-raba awek dia tu apa? Boleh ke nak samak dosa?
LEMBU: Betul tu. Memegang wanita yg bukan mahramnya tanpa ikatan yg sah, lebih dahsyat kenajisannya daripada memegang ko anjing, malah tak boleh suci sekalipun di samak.
ANJING: Wah.. ayat ko memang power la… manusia kena ubah pepatah “Pandai macam LEMBU”
Sedikit Penjelasan:
Daripada satu hadis yang diriwayatkan daripada Ibnu Majah menyatakan bahawa “Bergomolan dengan babi (khinzir) itu adalah lebih baik berbanding dengan bersentuhan (secara sengaja)dengan wanita yang bukan mahram.”
Bersentuhan (dengan sengaja & apatah lagi bertujuan syahwat) adalah berdosa dan wajib bertaubat (bagi membersihkan dosa). Sedangkan menyentuh anjing tidaklah berdosa dan hanya perlu disuci (bukan bertaubat). Menyentuh anjing bukanlah satu kesalahan (dosa) atau maksiat. Tetapi, menyentuh wanita bukan mahram adalah berdosa dan merupakan maksiat.
Di dalam satu riwayat hadis yang lain yang maksudnya, “Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (Riwayat At Tabrani dan Baihaqi) sentuh… Dulu, saya pelik, kenapa pegang tangan pun mesti dijadikan salah satu garis pandu untuk don’ts dalam couple. Bukankah pegang tangan sesama bukan muhrim itu haram, garis pandu untuk orang Islam, bukan hanya bila couple?
Itu asas pengetahuan dan pengamalan dalam Islam. Mudah saja. Jangan sentuh orang yang bukan muhrim. Jika garis pandu asas ini tidak dipatuhi dan suruhan Tuhan dizalimi, itu yang bermulanya benda-benda lain yang diluar kawalan kita.
Nabi pesan, sentuh kulit babi yang berdarah tu lebih baik daripada kita sentuh kulit orang yang bukan muhrim kita. Babi tu sehina-hina makhluk pada pandangan kita, orang Islam. Rupa-rupanya, ada lagi yang lebih hina daripada itu. Orang yang membiarkan dirinya disentuh oleh orang yang bukan muhrim lebih hina daripada babi.
Begitu juga dengan bangun subuh. Kalau orang yang masih berselimut walaupun dah dengar azan subuh, dia seperti menyelimuti dirinya dengan kulit babi.
“Heleh, beda’ah betul. Selimut, selimutlah. Kulit orang, kulit oranglah. Mana nak sama dengan kulit babi?”
Bendanya memang tak sama. Dosanya sama. Bukankah semua amalan, dosa dan pahalanya bergantung pada niat? ^_^
Semuanya bergantung pada keyakinan kita pada Tuhan. Yakin, bukan setakat percaya. Kita semua percaya Tuhan itu ada. Tapi kita benar-benar yakinkah yang Tuhan itu ada? Kiranya iya, kita akan akui dan geruni segala kekuasaan-Nya. Kita akan turuti setiap kemahuannya dan tinggalkan larangan-Nya.
Kita akan ingat, walaupun hanya makwe/pakwe kita saja yang tahu apa yang kita buat, tapi Tuhan nampak dan tahu setiap sesuatu. Setiap daun yang gugur, dan setiap rasa dalam hati. Dia yang Maha Mengetahui. Dan Dia uji kita, ingatkah kita pada Dia?
Aduii...bulan march sudah sampai...tapi saya seperti tin yang kosong tanpa diisi apa-apa...sepanjang masuk 2010 dari january hingga sekarang...bulan 2 je memberi impak yang besar kepada kehidupan saya...tetapi saya masih tercari-cari siapakah diri saya ini??jawapan dari kawan saya,kamu hanya seorang manusia yang kerdil di dunia ini...hurm..betul juga apa yang kawan saya bagi tahu itu...saya fikir apa yang manusia harus lakukan di dunia ini?untuk apakah kita hidup di dunia ini?mengapakah kita hidup di dunia ini?bagaimana kita menempuh hidup di dunia ini??jawapan senang sahaja jawap kawanku.....Allah maha pengetahui segala-galanya...sekali lagi saya berdiam sejernak...saya pun monolog diriku-yea,betul apa yang kawan saya bagi tau itu...
Dalam masa itu,saya cukup tertarik salah satu laman blog dari kawanku "Kepada-Nya Kita Kembali"daripada http://semut2comel.blogspot.com/. Kita hidup sekejap sahaja...walaupun purata hidup kita 65 tahun di dunia kita berasa sudah lama...tetapi apa pula dengan dunia bazrah?berapa tahun kita di sana??beribu-ribu tahun....pernah saya dengar ceramah daripada orang Imam ,dia pernah menyatakan ibarat 1hari di dunia sama dengan 10ribu tahun di akhirat..subanaAllah....namum kita masih lalai dengan kejadian di dunia ni...hisap dadah,zina,tidak sembahyang....dan macam-macam lagi gejala.....pernahkah kita terfikir,bahawanya kita akan kembali kepada-Nya selepas mati??fikirkanlah...
Firman Allah lagi dalam Surah Al-Imran, ayat 142 dan ayat 200:
"Adakah kamu menyangka bahawa kamu akan masuk Syurga padahal belum lagi nyata kepada Allah (wujudnya) orang-orang yang berjihad (yang berjuang dengan bersungguh-sungguh) di antara kamu, dan (belum lagi) nyata (wujudnya) orang-orang yang sabar (tabah dan cekal hati dalam perjuangan)? "
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan). "
Demikian Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah, ayat 286
Kembali kepada topik utama,identiti aku....saya masih lagi tercari-cari apa yang diriku sebenar....Saya sayang agama,saya sayang keluarga,saya sayang si dia,saya sayang para sahabatku....tetapi saya masih berasa diriku ini kosong..harap-harap saya dapat mencari identitiku kembali....